Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan protokol yang digunakan untuk mendistribusikan pengalamatan IP dan parameter Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) lainnya seperti default gateway, server Domain Name System (DNS) dan nama domain secara dinamis ke komputer client. Pemanfaatan DHCP di jaringan komputer membuat distribusi pengalamatan menjadi efisien. Namun pada kondisi tertentu terkadang diperlukan penggantian atau penimpaan beberapa nilai dari parameter DHCP atau options tersebut agar DHCP Client tertentu tidak menggunakan nilai dari parameter DHCP yang diberikan oleh DHCP Server.
Sebagai contoh terdapat satu komputer dengan sistem operasi Linux Debian Client yang telah dikonfigurasi sebagai DHCP Client. Untuk memverifikasi apakah Debian Client telah memperoleh pengalamatan IP dari DHCP Server maka dapat lakukan eksekusi perintah ip address
, seperti terlihat pada gambar berikut:
Terlihat alamat IP yang diperoleh interface ens33 milik Debian Client dari DHCP Server adalah 192.168.19.124/24 dengan alamat IP broadcast 192.168.19.255. Sedangkan untuk memverifikasi DHCP options atau parameter lainnya yang diberikan oleh DHCP Server, seperti default gateway dapat dilakukan dengan mengeksekusi perintah ip route
.
Terlihat alamat IP dari router yang difungsikan sebagai gateway adalah 192.168.1.254.
Selanjutnya dilakukan verifikasi terkait parameter DNS Client berupa server DNS dan nama domain yang diperoleh dari DHCP Server dengan melihat isi dari file /etc/resolv.conf
menggunakan perintah cat /etc/resolv.conf
.
Terlihat domain name (nama domain) yang digunakan dan search (menentukan daftar pencarian dari nama domain yang digunakan oleh client untuk menemukan yang tidak Fully Qualified Domain Names) yaitu iputuhariyadi.net serta alamat IP nameserver atau server DNS menggunakan 192.168.19.254.
Selanjutnya terdapat kebutuhan untuk menimpa (override) DHCP options yang diterima dari DHCP Server pada Debian Client yaitu nama domain dan search domain yang awalnya menggunakan iputuhariyadi.net ditimpa menjadi idnetbrain.com. Sedangkan nameserver ditimpa dari 192.168.19.254 menjadi 8.8.8.8. Penimpaan dilakukan dengan melakukan penambahan beberapa parameter berikut di baris terbawah dari file /etc/dhcp/dhclient.conf
menggunakan editor nano.
Adapun langkah-langkah untuk menimpa DHCP options dari DHCP Server tersebut di Linux Debian Client adalah sebagai berikut:
- Membuka file
/etc/dhcp/dhclient.conf
menggunakan editor nano dengan mengeksekusi perintahnano /etc/dhcp/dhclient.conf
.
- Menambahkan 3 (tiga) baris parameter berikut di baris terakhir dari file
dhclient.conf
, seperti terlihat pada gambar berikut:
Penjelasan parameter:-
supersede domain-name "idnetbrain.com";
Digunakan untuk mengganti nilai dari paraemeter domain menjadi idnetbrain.com.supersede domain-name "idnetbrain.com";
Digunakan untuk mengganti nilai dari parameter search menjadi idnetbrain.com.supersede domain-name-servers 8.8.8.8;
Digunakan untuk mengganti nilai dari parameter nameserver menjadi 8.8.8.8.
Menyimpan perubahan pada file dhclient.conf dengan menekan tombol CTRL+O dan Enter. Keluar dari editor nano dengan menekan tombol CTRL+X.
-
- Merestart service networking untuk mengaktifkan perubahan yang telah dilakukan dengan mengeksekusi perintah
systemctl restart networking
.
- Memverifikasi hasil dari penimpaan dengan melihat kembali konten dari file
/etc/resolv.conf
menggunakan perintahnano /etc/resolv.conf
.
Terlihat konten file telah menggunakan nilai dari parameter yang diatur pada filedhclient.conf
.
Selamat Anda telah berhasil menimpa beberapa parameter DHCP yang dikirimkan oleh DHCP Server antara lain alamat IP dari server DNS dan nama domain yang digunakan pada Linux Debian Client. Apabila terdapat pertanyaan, jangan segan mengomentari posting ini atau mengirimkan melalui email di alamat admin[at]iputuhariyadi.net. Semoga bermanfaat. Terimakasih.