Ringkasan Pengalamatan Internet Protocol (IP) versi 4

Pada kesempatan ini saya akan berbagi tentang ringkasan materi terkait pengalamatan Internet Protocol (IP) versi 4. Ringkasan ini pada awalnya dibuat dan digunakan sebagai materi tambahan disamping modul e-learning yang diperoleh oleh peserta yang mengikuti pelatihan Cisco Certified Network Associate (CCNA) Introduction to Networks di Cisco Networking Academy STMIK Bumigora. Kebetulan selain sebagai dosen tetap, saya juga berprofesi sebagai Cisco Networking Academy Instructor di institusi tersebut.

Pengenalan

  • Internet Protocol (IP) versi 4 terdiri dari 32 bit.
  • Bit adalah binary digit, dimana nilai yang valid adalah 0 & 1.
  • Tiap 8 bitnya dipisah menggunakan tanda titik, sebagai contoh x adalah bilangan biner maka penulisan alamat IPv4 akan terlihat seperti berikut:
    xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
    Apabila semua bit diset 0, maka akan terlihat seperti berikut:
    00000000.00000000.00000000.00000000
    Apabila semua bit diset 1, maka akan terlihat seperti berikut:
    11111111.11111111.11111111.11111111
  • Untuk mempermudah penulisan maka IPv4 ditulis menggunakan format dotted decimal notation yaitu notasi desimal dipisahkan dengan tanda titik.
  • Kumpulan dari 8 bit ini disebut dengan octet, sehingga IPv4 terdiri dari 4 oktet, sebagai contoh masing‐masing octet disimbolkan dengan huruf maka akan terlihat seperti berikut:
    w.x.y.z

Tabel Konversi Bilangan Biner ke Desimal
Sesuai dengan posisi bitnya dan apabila bit di posisi tersebut diset 1 (aktif) akan memiliki nilai decimal tertentu. Apabila bit pada posisi tersebut diset 0 (tidak aktif) maka nilai decimalnya adalah 0. Berikut adalah tabel konversi dari bilangan biner ke bilangan decimal:

27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1

Sebagai contoh:

27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1 Nilai Decimal
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 1 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 128
1 1 0 0 0 0 0 0 192
1 0 1 0 1 0 1 1 171
1 1 1 1 1 1 1 1 255
  • Hirarki IP Address : Network ID (bagian dari alamat IP yang menandakan alamat jaringan) & Host ID (bagian dari alamat IP yang menandakan alamat host).
  • Untuk mempermudah pendistribusiannya, alamat IPv4 menggunakan konsep Class.

Menentukan Class dari sebuah alamat IP
Untuk mengetahui sebuah alamat IP termasuk Class mana, cukup dilihat dari nilai decimal di oktet pertama.

Class Nilai Decimal di oktet pertama
A 1-126
B 128-191
C 192-223
D 224-239
E 240-255

Range atau rentang nilai decimal di octet pertama dari masing‐masing Class ini diperoleh dengan ketentuan berikut:
Class A

  1. Perjanjian umum: 8 bit Network ID, 24 bit HostID
  2. Bit pertama di oktet pertama Class A selalu diset 0
    w.x.y.z
    0 xxxxxxx
    0 0000000 = 0
    0 1111111 = 127
  3. NetID 0 semua tidak boleh karena diterjemahkan sebagai jaringan atau segment ini.
  4. Network 127.0.0.1 dicadangkan sebagai alamat loopback (alamat menunjuk ke diri sendiri digunakan testing protokol TCP/IP telah terinstall dengan baik/belum).
  5. Nilai decimal di oktet pertama yg valid untuk Class A adalah 1‐126.

Class B

  1. Perjanjian umum: 16 bit Network ID, 16 bit HostID
  2. Dua Bit pertama di oktet pertama Class B selalu diset 10
    w.x.y.z
    10 xxxxxx
    10 000000 = 128
    10 111111 = 191
  3. Nilai decimal di oktet pertama yg valid: 128‐191

Class C

  1. Perjanjian umum: 24 bit Network ID, 8 bit HostID
  2. Tiga Bit pertama di oktet pertama Class C selalu diset 110
    w.x.y.z
    110 00000
    110 00000 = 192
    110 11111 = 223
  3. Nilai decimal di oktet pertama yg valid : 192‐223

Class D

  1. Perjanjian umum: 4 bit pertama di octet pertama selalu diset 1110
    w.x.y.z
    1110 xxxx
    1110 0000 = 224
    1110 1111 = 239
  2. Class D digunakan untuk Multicast.
  3. Nilai decimal di oktet pertama yg valid : 224‐239
  • Metode Transmisi terdapat 3 jenis yaitu:
    1. Unicast : satu ke satu.
    2. Multicast : satu ke sekelompok.
    3. Broadcast : satu untuk semua.

Class E

  1. Perjanjian umum: Empat bit pertama dioktet pertama selalu diset 1111
    w.x.y.z
    1111 xxxx
    1111 0000 = 240
    1111 1111 = 255
  2. Nilai decimal di oktet pertama yg valid : 240‐255
  3. Class E digunakan untuk Research.

Studi Kasus Menentukan Class dari sebuah alamat IP
Tentukan alamat IP berikut termasuk Class mana?

  1. 202.134.0.1
  2. 172.16.0.5
  3. 9.7.6.5
  4. 169.254.2.10
  5. 99.0.0.4
  6. 237.0.0.3

Solusi:
Perhatikan nilai decimal hanya pada oktet pertama dan lihat pada tabel rentang nilai decimal dari masing-masing Class diatas untuk menentukan alamat IP tersebut termasuk ke dalam Class mana.

  1. 202.134.0.1 → Class C
  2. 172.16.0.5 → Class B
  3. 9.7.6.5 → Class A
  4. 169.254.2.10 → Class B
  5. 99.0.0.4 → Class A
  6. 237.0.0.3 → Class D

Menentukan alamat IP Pertama, IP Terakhir, dan IP Broadcast
Sebelum dapat menentukan alamat IP Pertama, IP Terakhir, dan IP Broadcast dari sebuah alamat network, perlu diketahui terlebih dahulu pembagian bit Network ID dan Host ID dari masing‐masing Class.

Class Network ID Host ID
A 8 bit (Oktet ke 1) 24 bit (Oktet ke 2, 3 dan 4)
B 16 bit (Oktet ke 1 dan 2) 16 bit (Oktet ke 3 dan 4)
C 24 bit (Oktet ke 1, 2 dan 3) 8 bit (Oktet ke 4)

Alamat IP Pertama, IP Broadcast, dan IP Terakhir diperoleh dengan cara sebagai berikut:

  1. IP Pertama diperoleh dengan cara, alamat jaringan di oktet ke‐empatnya (yang merupakan bit host id) ditambah dengan 1. (Langkah Pertama)
  2. IP Broadcast diperoleh dengan cara, bit di bagian host id diset 1 semua (nilai desimalnya adalah 255). (Langkah Kedua)
  3. IP Terakhir diperoleh dengan cara alamat, alamat IP Broadcast di oktet ke‐empatnya dikurangi dengan 1. (Langkah Ketiga)

Subnetmask
Merupakan sebuah nilai yang digunakan untuk menentukan mana bagian Network ID & Host ID dari sebuah alamat IP, dan digunakan untuk mengetahui yang dituju satu jaringan atau beda jaringan. Nilai subnetmask diperoleh dengan ketentuan: bit dibagian Network ID diset 1 semua (nilai desimalnya adalah 255), bit di bagian Host ID diset 0 semua (nilai desimalnya adalah 0).

Default subnetmask dari masing‐masing Class adalah sebagai berikut:

Class Default Subnetmask (ditulis dalam format dotted decimal notation) Default Subnetmask ditulis dalam format bit count (jumlah bit yang diset 1)
A 255.0.0.0 /8 (8 bit pertama adalah Network ID)
B 255.255.0.0 /16 (16 bit pertama adalah Network ID)
C 255.255.255.0 /24 (24 bit pertama adalah Network ID)

Menentukan berapa jumlah alamat jaringan
2n-jumlah bit yang dibekukan, dimana n adalah berapa jumlah bit network id dari alamat jaringan tersebut.

Menentukan berapa jumlah alamat host pada sebuah alamat jaringan
2h‐2, dimana h adalah berapa jumlah bit host id dari alamat jaringan tersebut.

Tabel Jumlah Alamat Jaringan pada masing‐masing Class & Jumlah Host Per Jaringan

Class Bit Network ID Bit Host ID Jumlah Alamat Network Jumlah Host Per Network
A 8 (bit pertama di octet pertama selalu diset 0) 24 28-1=128-2=126 (Dikurangi 2 karena Network ID 0 semua tidak boleh digunakan & 127 dicadangkan untuk alamat loopback) 224‐2= 16.777.214 (Dikurangi 2 karena host id 0 menandakan alamat network sedangkan host id 255 menandakan alamat IP broadcast)
B 16 (2 bit pertama di octet pertama selalu diset 10) 16 216-2= 16.384 216‐2= 65.534 (Dikurangi 2 karena host id 0 menandakan alamat network sedangkan host id 255 menandakan alamat IP broadcast)
C 24 (3 bit pertama di octet pertama selalu diset 110) 8 224-3= 2.097.152 28‐2= 254 (Dikurangi 2 karena host id 0 menandakan alamat network sedangkan host id 255 menandakan alamat IP broadcast)

IP Public dan IP Private
Terdapat 2 jenis alamat IP yaitu:

  1. IP Public merupakan alamat IP yang diperlukan untuk dapat mengakses Internet. Alamat IP ini dapat diperoleh dari Internet Service Provider (ISP), dimana sebelumnya telah melakukan registrasi terlebih dahulu ke Internet Assigned Numbers Authority (IANA).
  2. IP Private merupakan alamat IP yang digunakan untuk jaringan lokal (LAN) dan dapat digunakan langsung tanpa harus melakukan registrasi. Berikut adalah alamat‐alamat IP Private dari masing‐masing Class:
    Class IP Private
    A 10.0.0.0 s/d 10.255.255.255
    B 172.16.0.0 s/d 172.31.255.255
    C 192.168.0.0 s/d 192.168.255.255

Catatan:

  • IP Private untuk class A, nilai decimal di octet pertamanya selalu adalah 10.x.x.x
  • IP Private untuk class B, nilai decimal di octet pertama dan kedua selalu adalah antara 172.16.x.x sampai 172.31.x.x
  • IP Private untuk class C, nilai decimal di octet pertama, kedua, dan ketiga selalu adalah antara 192.168.0.x sampai dengan 192.168.255.x

Studi Kasus

  1. Tuliskan Class, alamat IP Pertama, Terakhir, Broadcast, dan Subnetmask dari alamat jaringan berikut ini:
    1. 192.168.1.0
    2. 172.16.0.0
    3. 10.0.0.0
    4. 202.1.2.0

    Solusi:

    1. Alamat Jaringan 192.168.1.0
      Class : C (24 bit Network ID, 8 bit Host ID)
      IP Pertama : 192.168.1.1 ← Langkah Pertama nilai decimal alamat jaringan di oktet ke-empat ditambah dengan 1 (+1)
      IP Terakhir : 192.168.1.254 ← Langkah Ketiga nilai decimal Host ID di oktet ke-empat dikurangi dengan 1 (-1)
      IP Broadcast : 192.168.1.255 ← Langkah Kedua bit Host ID yaitu oktet ke-empat diset biner 1 semua sehingga nilai decimalnya adalah 255.
      Subnetmask : 255.255.255.0
    2. Alamat Jaringan 172.16.0.0
      Class : B (16 bit Network ID, 16 bit Host ID)
      IP Pertama : 172.16.0.1 ← Langkah Pertama nilai decimal alamat jaringan  di oktet ke-empat ditambah dengan 1 (+1)
      IP Terakhir : 172.16.255.254 ← Langkah Ketiga nilai decimal Host ID di oktet ke-empat dikurangi dengan 1 (-1)
      IP Broadcast : 172.16.255.255 ← Langkah Kedua bit Host ID yaitu oktet ketiga dan ke-empat diset biner 1 semua sehingga nilai decimalnya adalah 255.
      Subnetmask : 255.255.0.0
    3. Alamat Jaringan 10.0.0.0
      Class : A (8 bit Network ID, 24 bit Host ID)
      IP Pertama : 10.0.0.1Langkah Pertama nilai decimal alamat jaringan di oktet ke-empat ditambah dengan 1 (+1)
      IP Terakhir : 10.255.255.254 ← Langkah Ketiga nilai decimal Host ID di oktet ke-empat dikurangi dengan 1 (-1)
      IP Broadcast : 10.255.255.255 ← Langkah Kedua bit Host ID yaitu oktet kedua, ketiga dan keempat diset biner 1 semua sehingga nilai decimalnya adalah 255.
      Subnetmask : 255.0.0.0
    4. Alamat Jaringan 202.1.2.0
      Class : C (24 bit Network ID, 8 bit Host ID)
      IP Pertama : 202.1.2.1Langkah Pertama nilai decimal alamat jaringan di oktet ke-empat ditambah dengan 1 (+1)
      IP Terakhir : 202.1.2.254Langkah Ketiga nilai decimal Host ID di oktet ke-empat dikurangi dengan 1 (-1)
      IP Broadcast : 202.1.2.255Langkah Kedua bit Host ID yaitu oktet ke-empat diset biner 1 semua sehingga nilai decimalnya adalah 255.
      Subnetmask : 255.255.255.0
  2. Tentukan alamat IP berikut termasuk alamat IP Public/Private?
    1. 202.134.0.3
    2. 192.169.0.1
    3. 172.32.0.5
    4. 10.1.1.1
    5. 186.0.0.4

    Solusi:

    1. 202.134.0.3 – Public
    2. 192.169.0.1 – Public
    3. 172.32.0.5 – Public
    4. 10.1.1.1 – Private
    5. 186.0.0.4 – Public

Materi ringkasan ini juga dapat diunduh dalam format PDF pada alamat berikut http://www.slideshare.net/putuhariyadi/ringkasan-pengalamatan-internet-protocol-ip-versi-4. Apabila ada pertanyaan terkait materi, jangan segan untuk mengomentari artikel ini atau dapat mengirimkan pertanyaan melalui email. Semoga bermanfaat. Terimakasih.

0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.